Jumat, 11 Mei 2012

Dasawisma Dalam Kebidanan Komunitas

“DASAWISMA” 

 Latar Belakang 
Dasa wisma adalah kelompok ibu berasal dari 10-20 rumah yang bertetangga. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran).
Kerangka pikir pertama adalah bahwa Desa Siaga akan dapat terwujud apabila manajemen dalam pelaksanaan pengembangannya diselenggarakan secara paripurna oleh berbagai pihak (unit-unit kesehatan dan pemangku kepentingan lain yang terkait).
Hasil pemantauan oleh masyarakat diinformasikan kepada petugas kesehatan atau unit yang bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat merupakan kegiatan dalam rangka kewaspadaan dini terhadap ancaman muncul atau berkembangnya penyakit/masalah kesehatan yang disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan prilaku masyarakat.
Secara umum tujuan dari kegiatan tersebut yang berbasis masyarakat adalah terciptanya sistem kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masya¬rakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah-ma¬salah kesehatan yang akan mengancam dan merugikan masyarakat yang bersangkutan.
A.     Pengertian
Kelompok Dasa Wisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 – 20 kepala keluarga (KK) dalam satu RT. Setelah terbentuk kelompok, maka diangkatlah satu orang yang memiliki tanggung jawab sebagai ketua. Tujuan kelompok Dasa Wisma ini adalah membantu kelancaran tugas-tugas pokok dan program PKK kelurahan.
Dasa Wisma sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan PKK di tingkat desa,yang nantinya akan berpengaruh pula pada kegiatan gerakan PKK di tingkat Kecamatan dan Kabupaten.
Dasa wisma merupakan suatu kelompok persepuluhan dari suatu masyarakat yang nantinya akan berperan aktif dalam melancarkan program program yang sudah direncanakan oleh masyarakat. Kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga. Bentuk kegiatannya seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, kembangkan dana sehat (PMT, pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran)
Peran serta masyarakat akan diperluas sampai ketingkat keluarga dengan sepuluh keluarga sebagai satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan secara swadaya.
Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh mereka sendiri dan dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung. Tujuan pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat, agar tercipta sistem kewaspadaan dan kesiap-siagaan dini masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan, yang akan mengancam dan merugikan masyarakat sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Bidan yang di tempatkan di desa akan membina pemimpin kelompok persepuluhan tersebut secara berkala dan menerima rujukan masalah kesehatan dari para anggota persepuluh tersebut dalam wilayah kerjanya.

Masalah kesehatan dari Anggota Dasawisma
Beberapa masalah kesehatan yang menjadi jangkauan kerja dari anggota dasawisma sebagai berikut :
1.      Usaha perbaikan gizi keluarga.
2.      Masalah pertumbuhan anak.
3.      Makanan sehat bagi keluarga.
4.      Masalah kebersihan lingkungan.
5.      Masalah bencana dan kegawatdaruratan kesehatan termasuk resikonya.
6.      Masalah kesehatan ibu, bayi dan balita.
7.      Masalah penyakit

Ø      Contoh Program kerja Dasawisma

Masalah : Usaha perbaikan gizi keluarga yang merupakan usaha perbaikan gizi seluruh anggota keluarga.
 Pelaksana : usaha perbaikan gizi keluarga dilaksanakan oleh anggota dasawisma bersama masyarakat dengan bimbingan petugas kesehatan dan kerja sama dengan kader masyarakat.
Tujuan Kegiatan :
-         Untuk mencapai keluarga yang sehat dan mendapat gizi sesuai kebutuhan.
-         Masyarakat ikut serta dalam kegiatan .
-         Menjelaskan tentang perilaku yang mendukung perbaikan gizi.
-         Mencakup semua anggota keluarga baik bumil, bayi, balita dan anggota keluarga lainnya.

B.      Peran dasawisma
                Salah satuorganisasi yang telah ada dan diakui manfaatnya bagi masyarakat, terutama dalam upaya meningkatkan keberdayaan dan kesejahteraan keluarga adalah gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga  (PKK). Selain ekonomi atau pendapatan keluarga, yang tak kalah penting diberdayakan dalam PKK adalah peningkatan kesehatan dan spritual.
                Disini yang paling berperan adalah dasawisma, yakni unit terkecil kelompok PKK yang terdiridari 10 anggota rumah tangga. Dari 10 anggota itu,  ada seorang penanggung jawab untuk memantau kondisi rumah tangga yang lain. Prinsip dasawisma adalah pengawasan dan pemberdayaan hingga kemasyarakat bawah dan menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni keluarga.
                Peran PKK diharapkan dapat menggugah masyarakat agar termotivasi untuk selalu dinamis, maumengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam hal upaya peningkatan kesejahteraan keluarga. PKK bukanlah tempat arisan dan pengajian saja, tetapi merupakan wadah bagi pemberdayaan masyarakat. Kalau arisan dan pengajian, setiap perkumpulan beberapa orang bisa saja  dilakukan. Tapi PKK lebih dari itu, merupakan wadah pemberdayaan.
                Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki peran strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan agar Dasawisma menjadi ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah karena sebagai mitra.
                Selain itu, melalui dasawisma tersebut diharapkan dapat memantau sekaligus mengantisipasi muncul serta berkembangkan penyakit yang belakangan menghebohkan, dan banyak menimpa anak-anak seperti demam berdarah.
                Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan kegiatan kerjabakti,  mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat mengantisipasi munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal administrasi, dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan gizi keluarga dan keluarga berencana (KB). Dengan begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah koordinasi dan jaringan, sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan tepatsasaran.
                Pengetahuan dan keterampilan mutlak dimiliki bagi kader PKK, untuk memajukan serta meningkatkan mutu dan kemampuan organisasi. Karena, kesejahteraan bangsa dimulai dari kesejahteraan keluarga yang merupakan salah satu sasaran pembangunan. Juga mengingatkan semua yang tergabung dalam wadah organisasi PKK harus lebih mampu untuk berperan di masyarakat, baik sebagai motivator, komunikator, dinamisator pembangunan dan sebagainya yang mampu menyerap segala aspirasi yang tumbuh di masyarakat untuk membuktikan manfaat dan keberadaan PKK itu sendiri secara nyata.

Ø     10 PROGRAM POKOK PKK
A.      PROGRAM POKJA I
                Pokja I mengelola Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong Royong.
1.       Tugas
a.       Memantapkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama, saling menghormati dan menghargai dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia.
b.      Meningkatkan ketahanan keluarga dalam rangka mewujudkan kesadaran setiap warga tentang Penghayaan dan Pengamalan Pancasila melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN).
c.       Memantapkan Pola Asuh Anak dan Remaja dalam keluarga serta perlindungan anak melalui Lokakarya dan Uji coba.
d.      Peningkatan pemahaman dan pengamalan perilaku budi pekerti dan sopan santun dalam kelurga dan lingkungan.
e.      Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkaitan dengan pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan perdagangan orang (Trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan narkoba melalui life skill dan parenting skill.
f.        Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD dan lain-lainnya.
g.       Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi teladan dalam keluarga dan lingkungan.
2.       Prioritas Program
·         Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
                Menumbuhkan ketahanan keluarga melalui kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu dilaksanan pemahaman secara terpadu:
·         Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN)
                PKBN mencakup 5 (lima) unsur:
-          Kecintaan tanah air
-          Kesadaran berbangsa dan bernegara
-          Keyakinan atas kebenaran Pancasila
-          Kerelaan berkorban untuk Bangsa dan Negara
-          Memiliki kemampuan awal bela Negara
·         Kesadaran Hukum (KADARKUM)
                KADARKUM adalah upaya untuk meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan diprioritaskan di PKK untuk pencegahan PKDRT, Trafficking, Perlindungan Anak, Narkoba, dll.
·         Pola Asuh Anaka dan Remaja
                Pola asuh anak dan remaja adalah upaya untuk menumbuhkan dan membangun perilaku, budi pekerti, sopan santun di dalam keluarga sesuai budaya bangsa.
·         Pemahaman dan Ketrampilan Hidup (Life Skill dan Parenting Skill)
                Pemahaman dan ketrampilan hidup adalah upaya menumbuhkan kesadaran orang tua dalam upaya penvegahan penyalahgunaan Narkoba.
·         Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan di keluarga.
3.       Gotong Royong
                Kegiatan Gotong Royong dilaksanakan dengan membangun kerjasama yang baik antar sesama keluarga, warga, dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan.
1)      Menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa, dan kebersamaan serta saling menghormati antar umat beragama.
2)      Memberdayakan LANSIA agar dapat amenjaga kesehatan fisik dan mental, kebugaran, ketrampilan agar dapat melaksanakan kegiatan secara produktif dan menjadi teladan bagi keluarga dan lingkungannya.
3)      Berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial, kegiaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
B.      PROGRAM POKJA II
                Pokja II mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan serta Pengembangan Kehidupan Berkoperasi.
1.       Tugas
                Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan jenis dan mutu kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-kelompok PKK dan Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan.
a.       Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita (BKB)
b.      Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C.
c.       Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga tentang pentingnya pendidikan anak sejak usia dini (0-6) tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.
d.      Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka meningkatkan pendidikan keluarga.
e.      Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK.
f.        Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya perbaikan ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang dikelola oleh PKK.
g.       Identifikasi kebutuhan pelatihan.
h.      Menyusun modul-modul pelatihan.
i.        Berpartisipasi dalam Forum PAUD berkerjasama dengan Pokja IV yang difasilitasi oleh Kementrian Pendidikan Nasional.
j.        Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dasar untuk semua sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki-laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan dasar.

2.       Prioritas Program
·         Penddikan dan Ketrampilan
1.       Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran dan ketarmpilan keluarga yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh kembang anak balita secara optimal.
2.       Menyusun modul pelatihan BKB dabi TP PKK dan mengadakan pelatihan BKB.
3.       Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dengan mengadakan pelatihan/ Training of Trainer (TOT).
4.       Menyempurnakan modul-modul pelatihan TPK3PKK, LPPKK dan DAMAS PKK sesuai dengan perkembangan serta mensosialisasikannya antara lain melalui pelatihan-pelatihan: TPK3PKK, LP3PKK, dan DAMAS PKK.
5.       Meningkatkan pengetahuan PKK dalam kegiatan Pos PAUD melalui kegiatan PAUD yang diintegarsikan dengan BKB ddan Posyandu dengan pereman mitra PAUD bekerjasama dengan Pokja IV.
6.       Meningkatkan jumlah pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mendidik anak usia dini melalui pelatihan bekerjasama dengan instansi terkait dan HIMPAUDI.
7.       Meningkatkan ketrampilan kecakapan hidup (Life Skill) perempuan maupun laki-laki sehingga mampu berusaha secara bersama atau mandiri untuk memperkuat kehidupann diri dan keluarganya.
8.       Mengadakan manitoring dan evaluasi kegiatan Pos APUD di TP PKK Provinsi untuk mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, BKB, dan Posyandu.
9.       Meningkatkan kejar paket A, B, dan C melaui pelatihan Tutor Kejar Paket A, B, dan C bekerjasama dengan insansi terkait.
10.   Meningkatkan dan menyuluh keluarga tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajar Dikdas 9 Tahun).
11.   Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan keluarga serta pengembangan Keaksaraan Fungsional (KF) dengan pendampingan melalui penyuluhan, oreintasi dan pelatihan.
12.   Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan baca tulis, serta membudayakan minat baca masyarakat melalui aman Bacaan Masyarakat (TBM) dan sudut baca bekerja sama dengan Instansi terkait.
13.   Meningkatkan pelaksanaan kerjasama dengan mitra sebagai pendamping, yaitu lintas sektoal dan lintas kelembagaan.
·         Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
1.       Melaksanakan evaluasi UP2K-PKK dan mengadakan lomba UP2K untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK di daerah dan mengetahui keberhasilannya.
2.       Mengadakan pelatihan UP2K-PKK dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang program UP2K-PKK agar TP PKK Provinsi mempunyai tenaga terampil dalam pengembangan program UP2K-PKK.
3.       Mendata ulang jumlah kelompok-kelompok UP2K-PKK.
4.       Mengatasi cara pemecahan masalah mengenai permodalan untuk kegiatan UP2K-PKK melalui APBD, Lembaga keuangan Mikro yang ada, baik yang bersifat bank seperti BRI Unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan, Alokasi Dana Desa (AAD) dan lain-lain.
5.       Mengupayakan pemasaran UP2K-PKK melalui pasar, warung, ikut pada pameran, bazar baik lokal maupun nasional dan menjalin kemitraan dengan Dekranas/ Dekranasda.
6.       Memotifasi keluarga agar mau menjadi anggota koperasi untuk meningkatkan pendapatan keluarga.
7.       Mendorong terbentuknya koperasi yang berbadan hukum yang dikelola oleh TP PKK.
C.      PROGRAM POKJA III
                Pokja III mengelola program pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga.
1.       Tugas
a.       Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 17 Tahun 1996 tentang Pangan.
b.      Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualitas.
c.       Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi, berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal.
d.      Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air minimal untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
e.      Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat.
f.        Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA PKK).
g.       Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.
h.      Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta Produk Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga.
i.        Mensosialisasikan pola pangan 3B untukkeluarga khususnya bagi balita dan lansia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar