1.
Latar
Belakang
Masa
setelah melahirkan atau masa postpartum merupakan tantangan bagi banyak ibu
yang baru melahirkan. Pemulihan dari proses melahirkan, belajar menjadi
orangtua, dan mengurus diri sendiri membutuhkan banyak energi. Menderita anemia pada masa postpartum dapat membuat
proses ini menjadi lebih sulit. Apa yang harus ibu lakukan untuk mengatasi hal
ini?
Masa post partum merupakan
tantangan bagi banyak ibu yang baru melahirkan.Pemulihan dari proses
melahirkan, belajar menjadi orang tua,
dan mengurus diri
sendiri membutuhkan banyak energy. Menderita anemia pada masa post partum dapat membuat proses ini
menjadi lebih sulit. Anemia terjadi jika kadar hemoglobin dalam darah rendah. Hemoglobin adalah zat pembawa oksigen dalam sel darah
merah. Jika terjadi gangguan sistem transportasi oksigen
(misalnya anemia) akan
menyebabkan tubuh sulit untuk bekerja.Anemia post partum di definisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 10g/ d l, hal ini merupakan masalah yang umum dalam
bidang obstetric. Meski pun wanita
hamil dengan kadar besi yang terjamin, konsentrasi haemoglobin biasanya berkisar 11-12 g/ d l sebelum melahirkan. Hal ini diperburuk dengan
kehilangan darah saat melahirkan dan pada masa nifas. Menurut analisa
terbaru, kehilanngan darah pada saat post partum diatas 500 ml masih merupakan suatu masalah meskipun pada obstetri modern.
- PENGERTIAN ANEMIA POSTPARTUM
Anemia
terjadi jika kadar hemoglobin dalam darah rendah.
Hemoglobin
adalah zat pembawa oksigen dalam sel darah merah. Jika terjadi gangguan sistem
transportasi oksigen (misalnya anemia) akan menyebabkan tubuh sulit untuk
bekerja.
Anemia
postpartum didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 10g/dl, ini
merupakan masalah yang umum dalam bidang kebidanan. Meskipun wanita hamil
dengan kadar besi
yang terjamin, konsentrasi
hemoglobin biasanya berkisar 11-12 g/dl sebelum melahirkan. Hal ini diperburuk
dengan kehilangan darah saat melahirkan dan pada masa nifas.
- PENYEBAB ANEMIA POSTPARTUM
Anemia defisiensi besi merupakan penyebab paling sering dari anemia postpartum yang disebabkan oleh intake zat besi yang tidak cukup serta kehilangan darah selama kehamilan dan persalinan. Anemia postpartum berhubungan dengan lamanya perawatan di rumah sakit, depresi, kecemasan, dan pertumbuhan janin terhambat.
Kehilangan darah adalah penyebab
lain dari anemia.
Kehilangan darah yang signifikan setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko
terjadinya anemia
postpartum. Banyaknya cadangan hemoglobin
dan besi
selama persalinan dapat menurunkan
risiko terjadinya anemia
berat dan mempercepat pemulihan.
- PENGOBATAN ANEMIA POSTPARTUM
Pengobatan terhadap anemia
postpartum tergantung dari derajat anemia
dan faktor risiko maternal. Wanita muda yang sehat dapat mengkompensasi
kehilangan darah yang banyak lebih baik dibandingkan wanita nifas dengan
gangguan jantung meskipun dengan kehilangan darah yang tidak terlalu
banyak.
Pengobatan terhadap anemia
meliputi pemberian besi secara oral
atau parenteral (suntik), transfusi darah, dan suntikan obat (eritropoietin)
yang membantu tubuh Anda menciptakan lebih banyak sel darah merah. Suplemen
besi merupakan pilihan tepat bagi wanita
hamil yang membutuhkan besi
lebih banyak. Wanita postpartum yang
mengalami efisiensi
besi dan anemia memerlukan suplemen
zat besi, dan biasanya diberikan sampai 6
bulan. Banyak dari perempuan yang mengalami anemia tidak
responsif hanya dengan pemberian preparat besi saja. Asam folat, Vitamin
B12 dan protein semuanya mempunyai peran pada struktur hemoglobin. Vitamin A
dan C juga memberikan kontribusi dalam penyerapan besi.
Untuk menghindari itu semua, Center
for Disease Control and Prevention merekomendasikan untuk melakukan skrining anemia
terhadap wanita 4-6 minggu postpartum, dengan perdarahan yang banyak sewaktu
melahirkan, dan pada kelahiran kembar, sehingga anemia
postpartum bisa diketahui lebih dini.
- PATOFISIOLOGI
Merupakan faktor pencetus dari terjadinya anemia post partum. Ini terjadi karena anemia pada kehamilan tidak ditangani dengan baik sehingga timbul komplikasi potensial lanjut, seperti :
- Perdarahan sehingga kekurangan banyak unsur zat besi.
- Kebutuhan zat besi meningkat, dengan adanya perdarahan, gemeli, multiparitas, makin tuanya kehamilan.
- Absorbsi tidak normal / saluran cerna terganggu, missal defisiensi vitamin C sehingga absorbsi Fe terganggu.
- Intake kurang misalnya kualitas menu jelek atau muntah terus.
- GAMBARAN KLINIS
Tingkatan-tingkatan
anemia adalah sebagai berikut :
ü Anemia ringan, Hb : 8 – 10gr%
ü Anemia sedang Hb : 6 – 8 gr%
ü Anemia berat Hb : Kurang dari 6 gr%
- DIAGNOSIS
- Perdarahan karena kontraksi otot uterus yang kurang baik.
- Bisa terjadi infeksi puerpuralis.
- Bisa terjadi sesak nafas, karena O2 berkurang yang masuk kedalam peredaran darah.
- PENANGANAN
Anemia post
partum dapat ditangani dengan berbagai cara dilihat dari tingkatan anemia
tersebut. Penanganannya adalah sebagai berikut :
- Pada anemi ringan, bisa diberikan sulfas ferosis 3 x 100 mg/hari dikombinasi dengan asam folat / B12 : 15 –30 mg/hari.
- Pemberian vitamin C untuk membantu penyerapan.
- Bila anemi berat dengan Hb kurang dari 6 gr % perlu tranfusi disamping obat-obatan diatas dan bila tidak ada perbaikan cari penyebabnya.
DAFTAR
PUSTAKA :
Buku ilmu kebidanan patologi unpad Bandung.
Prawirohardjo,
sarwono. 1993. Ilmu kandungan. Jakarta
: tridasa printer
Majalah bidan
edisi no, 48 / 2001 50 tahun IBI.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar