Minggu, 13 Mei 2012

Anemia post partum

Anemia Post Partum



1.      Latar  Belakang
Masa setelah melahirkan atau masa postpartum merupakan tantangan bagi banyak ibu yang baru melahirkan. Pemulihan dari proses melahirkan, belajar menjadi orangtua, dan mengurus diri sendiri membutuhkan banyak energi. Menderita anemia pada masa postpartum dapat membuat proses ini menjadi lebih sulit. Apa yang harus ibu lakukan untuk mengatasi hal ini?
Masa post partum merupakan tantangan bagi banyak  ibu yang baru melahirkan.Pemulihan dari proses  melahirkan, belajar menjadi orang tua, dan mengurus diri sendiri membutuhkan banyak energy. Menderita anemia pada masa post partum dapat membuat proses ini menjadi lebih sulit. Anemia terjadi jika kadar hemoglobin dalam darah rendah. Hemoglobin adalah zat pembawa oksigen dalam sel darah merah. Jika  terjadi gangguan sistem transportasi oksigen (misalnya anemia) akan menyebabkan tubuh sulit untuk bekerja.Anemia post partum di definisikan sebagai kadar  hemoglobin kurang dari 10g/ d l,  hal ini merupakan masalah yang umum dalam bidang obstetric. Meski pun wanita hamil dengan kadar  besi yang terjamin, konsentrasi haemoglobin biasanya berkisar  11-12 g/ d l sebelum melahirkan. Hal  ini diperburuk dengan kehilangan darah saat melahirkan dan  pada masa nifas. Menurut analisa terbaru, kehilanngan darah pada saat post partum diatas 500 ml masih merupakan suatu masalah meskipun pada obstetri modern.

  1. PENGERTIAN ANEMIA POSTPARTUM 
Anemia terjadi jika kadar hemoglobin dalam darah rendah. Hemoglobin adalah zat pembawa oksigen dalam sel darah merah. Jika terjadi gangguan sistem transportasi oksigen (misalnya anemia) akan menyebabkan tubuh sulit untuk bekerja.           
Anemia postpartum didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 10g/dl, ini merupakan masalah yang umum dalam bidang kebidanan. Meskipun wanita hamil dengan kadar besi yang terjamin, konsentrasi hemoglobin biasanya berkisar 11-12 g/dl sebelum melahirkan. Hal ini diperburuk dengan kehilangan darah saat melahirkan dan pada masa nifas.
  1. PENYEBAB ANEMIA POSTPARTUM 

Anemia defisiensi besi merupakan penyebab paling sering dari anemia postpartum yang disebabkan oleh intake zat besi yang tidak cukup serta kehilangan darah selama kehamilan dan persalinan. Anemia postpartum berhubungan dengan lamanya perawatan di rumah sakit, depresi, kecemasan, dan pertumbuhan janin terhambat. 
Kehilangan darah adalah penyebab lain dari anemia. Kehilangan darah yang signifikan setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia postpartum. Banyaknya cadangan hemoglobin dan besi selama persalinan dapat menurunkan risiko terjadinya anemia berat dan mempercepat pemulihan.
  1. PENGOBATAN ANEMIA POSTPARTUM       
Pengobatan terhadap anemia postpartum tergantung dari derajat anemia dan faktor risiko maternal. Wanita muda yang sehat dapat mengkompensasi kehilangan darah yang banyak lebih baik dibandingkan wanita nifas dengan gangguan jantung meskipun dengan kehilangan darah yang  tidak terlalu banyak.     
Pengobatan terhadap anemia meliputi pemberian besi secara oral atau parenteral (suntik), transfusi darah, dan suntikan obat (eritropoietin) yang membantu tubuh Anda menciptakan lebih banyak sel darah merah. Suplemen besi merupakan pilihan tepat bagi wanita hamil yang membutuhkan besi lebih banyak. Wanita postpartum yang mengalami efisiensi besi dan anemia memerlukan suplemen zat besi, dan biasanya diberikan sampai 6 bulan. Banyak dari perempuan yang mengalami anemia tidak responsif  hanya dengan pemberian preparat besi saja. Asam folat, Vitamin B12 dan protein semuanya mempunyai peran pada struktur hemoglobin. Vitamin A dan C juga memberikan kontribusi dalam penyerapan besi.          
Untuk menghindari itu semua, Center for Disease Control and Prevention merekomendasikan untuk melakukan skrining anemia terhadap wanita 4-6 minggu postpartum, dengan perdarahan yang banyak sewaktu melahirkan, dan pada kelahiran kembar, sehingga anemia postpartum bisa diketahui lebih dini.
  1. PATOFISIOLOGI

Merupakan faktor pencetus dari terjadinya anemia post partum. Ini terjadi karena anemia pada kehamilan tidak ditangani dengan baik sehingga timbul komplikasi potensial lanjut, seperti :
  1. Perdarahan sehingga kekurangan banyak unsur zat besi.
  2. Kebutuhan zat besi meningkat, dengan adanya perdarahan, gemeli, multiparitas, makin tuanya kehamilan.
  3. Absorbsi tidak normal / saluran cerna terganggu, missal defisiensi vitamin C sehingga absorbsi Fe terganggu.
  4. Intake kurang misalnya kualitas menu jelek atau muntah terus.
  1. GAMBARAN KLINIS
Tingkatan-tingkatan anemia adalah sebagai berikut :
ü  Anemia ringan, Hb : 8 – 10gr%
ü  Anemia sedang Hb : 6 – 8 gr%
ü  Anemia berat Hb : Kurang dari 6 gr%
  1. DIAGNOSIS
  • Perdarahan karena kontraksi otot uterus yang kurang baik.
  • Bisa terjadi infeksi puerpuralis.
  • Bisa terjadi sesak nafas, karena O2 berkurang yang masuk kedalam           peredaran darah.
  1. PENANGANAN
Anemia post partum dapat ditangani dengan berbagai cara dilihat dari tingkatan anemia tersebut. Penanganannya adalah sebagai berikut :
  • Pada anemi ringan, bisa diberikan sulfas ferosis 3 x 100 mg/hari dikombinasi dengan asam folat / B12 : 15 –30 mg/hari.
  • Pemberian vitamin C untuk membantu penyerapan.
  • Bila anemi berat dengan Hb kurang dari 6 gr % perlu tranfusi disamping obat-obatan diatas dan bila tidak ada perbaikan cari penyebabnya.


DAFTAR PUSTAKA :

Buku ilmu kebidanan patologi unpad Bandung.
Prawirohardjo, sarwono. 1993. Ilmu kandungan. Jakarta :  tridasa printer
Majalah bidan edisi no, 48 / 2001 50 tahun IBI.

.






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar